AyLa MoCca's Blog. Diberdayakan oleh Blogger.
Terimakasih telah mengunjungi blog ini :) Mohon jangan copy paste karya orang lain sembarangan. Jika ingin copas jangan lupa sertakan nama pengarang asli.
RSS

Bintang, Katakan Padanya

Hai Bintang, apa kau bisa melihatku? Apa kau bisa mendengar suaraku dari sana? Kuharap bisa, karena kau teman setiaku menyambut malam. Kau tempatku mengungkapkan kegelisahan yang tengah memenuhi pikiran dan hatiku. Bintang, kau tahu sosok yang sering aku ceritakan padamu? Iya dia, seseorang yang berhasil mengambil hatiku, entah bagaimana caranya. Sosok itu yang sangat kukagumi secara diam-diam. Aku tak punya cukup keberanian untuk mengungkapkannya, walaupun mungkin dia telah tahu. Mungkin saja, karena dia sangat sulit untuk ku tebak. Jika kau bertanya mengapa aku mengaguminya, aku akan menjawab "entahlah, aku juga masih tak mengerti, semuanya mengalir begitu saja tanpa aku komando". Ya memang seperti itulah. Bahkan awalnya aku tak mengerti dengan perasaanku sendiri. Apa aku hanya sekedar mengaggumi atau lebih? Aku coba untuk bertanya pada hatiku yang paling dalam, berharap hatiku bisa menjawab segala kebimbangan yang ada. Dan ya, sekarang aku sudah temukan jawabannya, semoga tidak salah.
Namun bintang, kenapa begitu sulit memendam perasaan ini? Aku tak tahu harus bagaimana lagi. Ada dua hal yang berkelebat dipikiranku, antara percaya bahwa dia juga menyukaiku atau justru dia merasa risih dengan kelakuanku? Bagaimana aku bisa tahu jawaban atas pertanyaan-pertanyaanku itu jika untuk dekat dengannya saja terasa begitu sulit. Ya, paling tidak aku hanya ingin bisa dekat dengannya, menyapanya, bicara santai berdua dengannya, bercanda layaknya dengan teman-teman yang lain. Tapi mengapa rasanya sulit? Mengapa dia seakan menjauh dariku? Atau itu hanya perasaanku? Apakah salah bila aku memendam rasa ini? Aku menyukainya, tapi aku tak berniat mengusik hidupnya. Aku hanya ingin dia tahu bahwa aku ada di sini dan serius dengan perasaanku padanya. Aku memang suka semua tentangnya. Aku suka diam-diam melihatnya tersenyum, melihatnya berjalan, melihat tatapan matanya yang tajam, aku suka dia yang unik dan apa adanya. 

Bintang, bila aku boleh meminta pada Tuhan, aku ingin bisa membaca isi hati dan pikirannya, karena itu bisa jadi jawaban dari semua penantianku selama ini. Mungkinkah dia bisa menyukaiku? Aku hanya perempuan biasa, berbeda dengan dia yang luar biasa. Aku tidak istimewa, sedangkan dia terlalu istimewa bagiku. Aku ingin mencintainya dengan menjadi diriku sendiri. 

Bintang, coba kau tanyakan padanya, pernahkah ia melihatku? Melirikku, walau sedetik saja? Pernahkah ia meluangkan waktunya untuk memikirkanku, pengagum yang selalu memikirkannya? Pernahkah aku hadir dalam mimpi indahnya? Pernahkah dia merasa rindu saat aku tak muncul dihadapannya? Apakah ia pernah memikirkan perasaan yang ada padaku? Apakah dia tahu saat aku melihatnya dari sela-sela pintu kelasku? Apakah ia tahu aku berharap mendapat balasan berupa senyuman dan tatapan darinya? Apakah ia tahu bahwa ia telah menjadi penyemangat dalam menjalani hari-hariku?  

Bintang, tak tahu benar atau hanya perasaanku saja, sepertinya aku pernah melihatnya menatapku. Entahlah, dalam tatapannya itu ada arti apa, namun jujur aku merasa bahagia. Tapi dalam kebahagiaanku itu terbesit sejuta tanda tanya dan kebimbangan. Itu memang benar atau hanya aku saja yang terlalu berharap dan salah menganggap makna dari tatapannya? Apa sebenarnya arti dari tatapannya selama ini? Aku takut akan hal seperti ini. Aku takut aku yang terlalu berharap sehingga membuatnya tak nyaman, di lain pihak aku tak bisa membohongi perasaanku kalau aku memang mengharapkannya.

Aaaaa bintang, apa kau tahu kemelut dihatiku? Bahkan untuk kutuangkan dalam tulisan pun begitu sulit. Bagaimana ini bisa terjadi? Padahal dia hanya diam saja tapi mengapa hatiku makin meronta-ronta? Apa karena diamnya itu berarti segalanya bagiku? Kapan dia akan berhenti dalam diamnya dan mulai memberi tahuku tentang perasaannya padaku? Bila dia merasa risih padaku, aku minta maaf karena sungguh bukan itu yang kuinginkan, bukan itu pula tujuanku. Bila ia ingin aku berhenti dengan tingkahku yang konyol tiap berjumpa atau melihatnya, aku akan berhenti. Aku tak ingin menjadi musuhnya. Aku sama sekali tak ingin menyakitinya. Bila memang ia tak suka denganku tolong katakan padanya untuk tidak menjauhiku. Aku begini karena ingin dekat dengannya bukan justru terpisah. Tapi seandainya dia juga mempunyai rasa yang sama denganku, cukup buat aku tahu tentang rasa itu (cukup kamu, aku, dia dan Tuhan saja yang tahu). Aku tak akan memaksakan apapun padanya karena memang aku tak berhak. Hubunganku dengannya hanya sebatas pengagum dan yang dikagumi. Itu pun bagiku, entah untuknya.               

Bintang, tolong katakan padanya, bahwa di sisi yang jauh ini ada aku yang mengharapkannya. Aku di sini yang masih diselimuti rasa kebimbangan tentangnya. Aku berharap suatu saat mendapat waktu yang tepat untuk mengetahui semua kebenarannya. 
Bintang, katakan padanya di sini aku masih menunggunya. Berharap rasa ini masih tetap sama sampai nanti. Semoga aku tak kan pernah merasa jenuh atau pun letih mengharapkannya. Apapun keputusannya itulah yang terbaik untukku dan dia.

#buat Lamoners-Lamoners ku yang sedang diam-diam menyimpan perasaan pada seseorang. Wish u like it :)


Salam sayang,

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar